Jumat, 25 September 2015

PROSES MASUK DAN BERKEMBANGNYA AGAMA DAN KEBUDAYAAN HINDU-BUDDHA DI INDONESIA



PROSES MASUK DAN BERKEMBANGNYA AGAMA DAN KEBUDAYAAN HINDU-BUDDHA DI INDONESIA

Jalur Perdagangan India-Cina melalui Indonesia
                Sebagai sebuah kepulauan yang terletak di luar pelayaran antara dunia barat dan timur. Nusantara (Indonesia) mendapat banyak pengaruh dari luar. Setelah ditemukannya jalan melalui laut antara romawi dan cina, pelayaran dan perdagangan indonesia di asia semakin ramai. Rute ini mendorong munculnya hubungan dagang pada daerah-daerah yang di lalui, termasuk Indonesia yang selalu dilalui perdagangan. Hal ini didukung pula oleh pola angin yang berubah arah setiap enam bulan. Oleh karena itu, sejak saa itu, terjadilah hubungan dagang antara wliyah tetap indonesia, india, dan cina.
                Kepulauan indonesia membentang di sebelah timur india. Oleh kerena itu, pelaut-pelaut india mudah mencapai indonesia. Barang yang diperdagangkan, antara lain emas dan kayu cendana. Awal peningkatan hubunngan dagang antara indonesia dan idia kemungkinan besar terjadi bersamaan dengan kurun waktu waktu masa perluasn kekuasaan kerajaan cina ke wilayah asia tenggara.
                Melalui hubungan perdagan tersebut, kebudaaan-kebudayaan asing, seperti kebudayaan india berkembang di indonesia. Seiring dengan itu berkembang pula agam hindu dan buddha yang dianut oleh sebagian besar pedagang india di indonesia. Agama ini kemudian dianut oleh raja-raja di indonesia hingga akhirnya mempengaruhi segaa aspek kehidupan masyarakat.
                Bukti hubungan serta pengaruh tertua budaya india di indonesia adalah arca buddha dari mazhab seni asmaravati yang ditemukan di sempaga, sulawesi selatan. Arca-arca berlambang asmaravati juga ditemukan di jember dan bukit siguntang.
                Pengaruh agama dan budaya india di indonesia terlihat juga dari ditemukannya berbagai prasasti dan bangunan yang berciri serupa dengan peninggalan sejarah di india. Prasasti dan bangunan tersebut sudah beruur tua dan diperkirakan di buuat oleh kerajaan-kerajaan lokal yang menjadi penganut kedua agama tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar