Jumat, 25 September 2015

AGAMA DAN KEBUDAYAAN HINDU



AGAMA DAN KEBUDAYAAN HINDU
                Agama hindu diyakini tumbuh di india sekitar tahun 1500 SM. Dari india, agma ini menyebar ke sluruh dunia dan banyak mempengaruhi kebudayaan- kebudayaan besar dunia. Agama hindu tumbuh bersamaan dengan kedatangan bangsa Arya ke kota mohenjo Daro (Larkana) dan Harppa (punjab) sekitar  tahun 1500 SM. Mereka datang melalui celah Kaiber dan mendesak bangsa Dravida dan Munda yang telah mendiami daerah tersebut. Agar  tetap eksis, orang orang Arya membangun sistem kpercayaan dan kemasyarakatan sesuai tradisi yang mereka miliki. Orang-orang Arya memuja banyak dewa yang dipercayai memiliki kuasa atas segi-segi tertentu kehidupan makhluk hidup.
                Pemujaan terhadap para dewa dipimpin oleh golongan pendeta atau  Brahmana. Para Brahmana juga menulis berbagai ajaran dan ritus-ritus sebagai pedoman dalam melaksanakan upacara keagamaan. Tulisan-tulisan tersebut disatukan dalam kitab Veda. Kitab veda terdiri dari empat bagian berikut.
a.       Reg-Veda , merupakan kitab tertua dan ditulis antara tahun 1500 dan 900 SM.
b.      Yajur-Veda, berisi pedoman pengorbanan.
c.       Sama-Veda, berisi pedoman zikir dan puji-pujian.
d.      Arthana-Veda, merupakan kumpulan mantra-mantra gaib.

Selain keempat kitab di atas, kaum Brahmana juga menulis beberapa kitab lainnya. Kitab-kitab itu adalah kitab Brahmanas yang berisi pedoman ritual keagamaan bagi para Brahmana, kitab Upanishad  yang berarti ‘berimpuh di kaki sang guru’, berisi wejangan-wejangan mengenai kehidupan gaib, dan kitab Aranyakas yang merupakan kitab untuk para pertapa.
Selain sistem kepercayaan, bangsa Arya juga membangun sistem kemasyarakatan. Dari gambaran yang terdapat dalam kitab Reg-veda, kita memperoleh gambaran tentang kehidupan kehidupan masyarakat pada masa lalu. Mereka hidup di desa-desa. Umunya, mata pencaharian mereka beternak dan bertani,.selain itu, mereka juga mengenal pertenunan, barang  keramik, dan prtukangan. Kepala pemerintahan tertinggi adalah seorang raja yang berkuasa turun-temurun. Ia memerintah dengan bantuan dewan terua dan kaum Brahmana.
Pada masa itu, mereka juga telah mengenal pembagian masyarakat atas kasta-kasta tertentu, yakni Brahmana, Ksatria, Waisya, dan Sudra. Pembagian masyarkat atas kasta-kasta ini pada dasarnya adalah pmbagian tugas atau pekerjaan. Kaum Brahmana bertugas mengusurus soal kehidupan keagamaan. Kaum ksatria berkewajiban menjalankan pemerintahan, termasuk pertahanan negara. Kaum Waisya betugas berdagang, bertani, dan berterna.
Sementara itu, kaum sudra brtugas sebagai pekerja atuau pelayan. Di luar kasta ini, terdaoat mereka yang dianggap berada di luar kasta. Meereka ini disebut Pari. Kaum Paria meliputi pengemis dan gelandangan. Hingga saat ini, di India pembagian kasta masih berlangsung. Untuk lebih jelas mengenai tingkatan kasta pada agama Hindu, dapat dilihat pada gambar berikut.


Dalam perkembangan selanjutnya, terjadi perpaduan antara budaya Arya, budaya Dravida, dan budaya Munda yang kemudian disebut Kebudayaan Hindu (Hinduisme). Daerah perkembangan pertamanya terdapat di lembah Sungai Gangga, yang disebut Aryavarta (negeri bangsa Arya) dan Hindustan ( Tanah milik bangsa Hindu).

Sumber; Esis SEJARAH untuk SMA dan MA kelas XI Program IPS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar